Baru-baru ini masyarakat Indonesia dihebohkan dengan larangan membawa powerbank dengan kapasitas tertentu di dalam bagasi atau kabin pesawat.
Ada batasan yang diatur oleh International Air Transport Association (IATA) bahwa rating maksimal powerbank yang diperbolehkan masuk ke dalam kabin pesawat adalah 160 Wh (watt-hour).
Aturan ini kemudian digunakan oleh maskapai-maskapai Indonesia sebagai acuan yang dipertegas dengan keputusan Direktorat Jenderal Perhubungan Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan dalam sebuah keterangan tertulis tentang keselamatan penerbangan yang dipublikasikan awal Maret 2018 ini.
Yang agak membingungkan, kita jarang mendengar istilah Watt-hour, padahal istilah di powerbank yang kita kenal selama ini ditulis dalam satuan mAh (miliampere-hour).
Misalnya :
- 5.000 mAh;
- 10.000 mAh; hingga
- 20.000 mAh.
.. artinya powerbank dengan kapasitas 10.000 mAh dapat mengalirkan arus sebesar 10.000 mili-ampere selama 1 jam atau setara dengan 5.000 mili-ampere selama 2 jam.
Sementara Wh adalah satuan yang menyatakan daya per jam (watt-hour) keluaran energi maksimal sebuah powerbank.
Mengapa menggunakan satuan ini? Karena satuan Wh memudahkan komparasi rating energi antara tipe baterai yang berbeda-beda.
- Powerbank di bawah 100 Wh » dapat dibawa dalam bagasi kabin;
- Powerbank dengan rating 100 Wh s.d. 160 Wh » harus melalui persetujuan maskapai yang bersangkutan;
- adapun Powerbank dengan rating lebih dari 160 Wh, atau besarnya daya jam (watt-hour) tidak dapat diidentifikasi, dilarang dibawa ke pesawat udara.
Nah, bagaimana cara mengkonversi mAh menjadi Wh, lanjut baca artikel ini..
Cara Menghitung Kapasitas Power Bank yang Boleh Dibawa Masuk ke Kabin Pesawat
Satuan Wh pada umumnya sudah tertera di bagian belakang body powerbank, namun jika tidak, hitung dengan cara berikut :
Cek bagian belakang powerbank untuk mengetahui Voltase-nya (voltase di sini bukan voltase keluaran port USB).
Dari contoh gambar di atas, diperoleh informasi sebagai berikut..
- Kapasitas Powerbank = 16.000 mAh;
- Voltase = 3.6 V.
Maka Wh dari powerbank ini adalah :
Dari perhitungan di atas, bisa kita simpulkan bahwa sebenarnya hampir semua powerbank yang beredar di pasaran Indonesia (berada dikisaran 10.000 mAh hingga 20.000 mAh) memiliki rating energi di bawah 100 Wh..
.. jadi sebenarnya kamu tidak perlu terlalu khawatir karena baterai dengan kapasitas di atas 160 Wh biasanya dibuat untuk sepeda listrik.
[artikel tag=”powerbank, pesawat”]
Hal-Hal yang Harus Diperhatikan
- Jika powerbank memiliki kapasitas di atas 35.000 mAh, sebaiknya hitung rating energinya. Jika melebihi 100 Wh, maka harus meminta ijin terlebih dahulu ke pihak maskapai;
- Ada beberapa pabrikan yang menawarkan model powerbank berkapasitas besar hingga mencapai kisaran 26.800 mAh. Namun rating energinya masih berada pada kategori “baterai kecil” di bawah 100 mAh (96,48 Wh) sehingga tak perlu izin khusus dari pihak maskapai;
- Ada pula produsen yang membuat powerbank kapasitas hingga 41.600 mAh, kapasitas ini umumnya masuk dalam kategori “baterai sedang” dengan rentang 100 Wh s.d 160 Wh. Ukuran ini tentunya membutuhkan ijin dari maskapai jika membawanya saat terbang;
- Untuk powerbank berkapasitas di bawah 100 Wh, tidak ada batasan jumlah yang boleh dibawa selama tidak tercolok ke HP;
- Sementara untuk ukuran sedang (100 Wh hingga 160 Wh), hanya diperbolehkan membawa maksimal 2 unit setelah mendapat ijin dari pihak maskapai;
- Kapasitas powerbank berbanding lurus dengan ukuran fisiknya, jadi semakin besar besar kapasitasnya, semakin besar pula ukurannya.
Demikian Kapasitas Power Bank yang Boleh Masuk Kabin Pesawat.
Semoga bermanfaat..!
